Pesantren Kilat

Pengertian pesantren kilat di kalangan sekolah.

WORSHOP SAGUSABLOG LANJUTAN

Workshop online SAGUSABLOG Lanjutan Satu Guru Satu Blog media pembelajaran berbasis Blog

IGI

IKATAN GURU INDONESIA

Tampilkan postingan dengan label Materi kelas 6. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Materi kelas 6. Tampilkan semua postingan

Selasa, 30 Juli 2024

Buku PAI kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka, dan Materi

Buku PAI kelas 6 Kurikulum Merdeka, materi, dan link PDF diperlukan guru dan peserta didik dalam melakukan proses belajar-mengajar.

Salah satu mata pelajaran yang disediakan Perangkat Ajarnya oleh Kemendikbud adalah Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (2022) untuk Kelas 6 SD/MI yang ditulis Nazirwan dan Kholili Abdullah.

Buku tersebut berisi 10 bab dengan rincian materi PAI Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka sebagai berikut:

Bab 1 Belajar Al-Qur'an dan Hadis

  • Membaca QS Ad-Duha
  • Menulis QS Ad-Duha
  • Pesan Pokok QS Ad-Duha
  • Menghafal QS Ad-Duha

Bab 2 Allah Swt. Maha Segalanya

  • Makna al-Gaffar, al-'Afuw, al-Wahid, dan al-Samad
  • Cara Allah Mengampuni Kesalahan Manusia
  • Syarat Untuk Mendapatkan Ampunan Allah Swt

Bab 3 Hidup Damai dengan Saling Memaafkan

  • Pengertian Maaf dan Memaafkan
  • Pentingnya Menyatakan Penyesalan

Bab 4 Hukum Halal dan HaramDefinisi Halal dan Haram

  • Dasar Hukum Halal dan Haram
  • Sebab-Sebab Halal dan Haram
  • Penerapan Hukum Halal dan Haram

Bab 5 Jasa Khulafaurrasyidin untuk Dunia

  • Abu Bakar al-Siddiq
  • Umar bin Khattab

Bab 6 Mengaji Al-Qur'an dan Surah Al-A'la

  • Membaca QS Al-A'la
  • Menulis QS Al-A'la
  • Pesan Pokok QS Al-A'la
  • Menghafal QS Al-A'la

Bab 7 Indahnya Ketetapan Allah

  • Makna Beriman Kepada Qada dan Qadar
  • Sikap Terhadap Takdir Allah Swt
  • Hikmah Beriman Kepada Takdir

Bab 8 Peduli Lingkungan

  • Konsep Lingkungan
  • Manfaat Kepedulian terhadap Lingkungan
  • Sikap Peduli terhadap Lingkungan

Bab 9 Mengamalkan Puasa Sunah

  • Makna Puasa Sunah
  • Jenis Puasa Sunah dan Waktu Pelaksanaanya
  • Ketentuan Puasa Sunah
  • Hikmah dan Keutamaan Puasa Sunah

Bab 10 Meneladani Jasa Khalifah Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib

  • Jasa-jasa Khalifah Usman bin Affan
  • Jasa-jasa Khalifah Ali bin Abi Thalib

Buku PAI Kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka untuk pegangan guru dan peserta didik dari Kemendikbud tersedia dalam bentuk PDF. Berikut ini link untuk mengunduh Buku PAI Kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka:

LINK DONWLOAD BUKU PAI KELAS 6 SD KUMER

Jumat, 09 Februari 2024

Kisah Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.

Pengertian Isra Mi’raj

Isra` secara bahasa berasal dari kata ‘saro’ bermakna perjalanan di malam hari. Adapun secara istilah, Isra` adalah perjalanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama Jibril dari Mekkah ke Baitul Maqdis , berdasarkan firman Allah :

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأَقْصَى

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha “ (Al Isra’:1)

Mi’raj secara bahasa adalah suatu alat yang dipakai untuk naik. Adapun secara istilah, Mi’raj bermakna tangga khusus yang digunakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk naik dari bumi menuju ke atas langit, berdasarkan firman Allah dalam surat An Najm ayat 1-18.[1]

Kisah Isra’ Mi’raj

Secara umum, kisah yang menakjubkan ini disebutkan oleh Allah ‘Azza wa Jalla dalam Al-Qur`an dalam firman-Nya:

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ ءَايَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِير

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”. (QS. Al-Isra` : 1)

Juga dalam firman-Nya:

وَالنَّجْمِ إِذَا هَوَى. مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَى. وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى. إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى. عَلَّمَهُ شَدِيدُ الْقُوَى. ذُو مِرَّةٍ فَاسْتَوَى. وَهُوَ بِالْأُفُقِ الْأَعْلَى. ثُمَّ دَنَا فَتَدَلَّى. فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنَى. فَأَوْحَى إِلَى عَبْدِهِ مَا أَوْحَى. مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَأَى. أَفَتُمَارُونَهُ عَلَى مَا يَرَى. وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَى. عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى. عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى. إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى. مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى. لَقَدْ رَأَى مِنْ ءَايَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى

“Demi bintang ketika terbenam, kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya), yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat, Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli. sedang dia berada di ufuk yang tinggi. Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi, maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan. Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya. Maka apakah kamu (musyrikin Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya? Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar”. (QS. An-Najm : 1-18)

Adapun rincian dan urutan kejadiannya banyak terdapat dalam hadits yang shahih dengan berbagai riwayat. Syaikh Al Albani rahimahullah dalam kitab beliau yang berjudul Al Isra` wal Mi’raj menyebutkan 16 shahabat yang meriwayatkan kisah ini. Mereka adalah: Anas bin Malik, Abu Dzar, Malik bin Sha’sha’ah, Ibnu ‘Abbas, Jabir, Abu Hurairah, Ubay bin Ka’ab, Buraidah ibnul Hushaib Al-Aslamy, Hudzaifah ibnul Yaman, Syaddad bin Aus, Shuhaib, Abdurrahman bin Qurath, Ibnu ‘Umar, Ibnu Mas’ud, ‘Ali, dan ‘Umar radhiallahu ‘anhum ajma’in.

Di antara hadits shahih yang menyebutkan kisah ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shahihnya , dari sahabat Anas bin Malik :Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“ Didatangkan kepadaku Buraaq – yaitu yaitu hewan putih yang panjang, lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari baghal, dia meletakkan telapak kakinya di ujung pandangannya (maksudnya langkahnya sejauh pandangannya). Maka sayapun menungganginya sampai tiba di Baitul Maqdis, lalu saya mengikatnya di tempat yang digunakan untuk mengikat tunggangan para Nabi. Kemudian saya masuk ke masjid dan shalat 2 rakaat kemudian keluar . Kemudian datang kepadaku Jibril ‘alaihis salaam dengan membawa bejana berisi khamar dan bejana berisi air susu. Aku memilih bejana yang berisi air susu. Jibril kemudian berkata : “ Engkau telah memilih (yang sesuai) fitrah”.

Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit (pertama) dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya):“Siapa engkau?” Dia menjawab:“Jibril”. Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab:“Muhammad” Dikatakan:“Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab:“Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit) dan saya bertemu dengan Adam. Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku. Kemudian kami naik ke langit kedua, lalu Jibril ‘alaihis salaam meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya):“Siapa engkau?” Dia menjawab: “Jibril”. Dikatakan lagi:“Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab:“Muhammad” Dikatakan:“Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab:“Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit kedua) dan saya bertemu dengan Nabi ‘Isa bin Maryam dan Yahya bin Zakariya shallawatullahi ‘alaihimaa, Beliau berdua menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit ketiga dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya):“Siapa engkau?” Dia menjawab:“Jibril”. Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab:“Muhammad” Dikatakan:“Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab:“Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit ketiga) dan saya bertemu dengan Yusuf ‘alaihis salaam yang beliau telah diberi separuh dari kebagusan(wajah). Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku. Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit keempat dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya):“Siapa engkau?” Dia menjawab:“Jibril”. Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab: “Muhammad” Dikatakan: “Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab: “Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit keempat) dan saya bertemu dengan Idris alaihis salaam. Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku. Allah berfirman yang artinya : “Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi” (Maryam:57).

Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit kelima dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya):“Siapa engkau?” Dia menjawab:“Jibril”. Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab:“Muhammad” Dikatakan:“Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab:“Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit kelima) dan saya bertemu dengan Harun ‘alaihis salaam. Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit keenam dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya): “Siapa engkau?” Dia menjawab:“Jibril”. Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab: “Muhammad” Dikatakan: “Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab:“Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit) dan saya bertemu dengan Musa. Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku. Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit ketujuh dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya): “Siapa engkau?” Dia menjawab: “Jibril”. Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab, “Muhammad” Dikatakan, “Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab, “Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit ketujuh) dan saya bertemu dengan Ibrahim. Beliau sedang menyandarkan punggunya ke Baitul Ma’muur. Setiap hari masuk ke Baitul Ma’muur tujuh puluh ribu malaikat yang tidak kembali lagi. Kemudian Ibrahim pergi bersamaku ke Sidratul Muntaha. Ternyata daun-daunnya seperti telinga-telinga gajah dan buahnya seperti tempayan besar. Tatkala dia diliputi oleh perintah Allah, diapun berubah sehingga tidak ada seorangpun dari makhluk Allah yang sanggup mengambarkan keindahannya

Lalu Allah mewahyukan kepadaku apa yang Dia wahyukan. Allah mewajibkan kepadaku 50 shalat sehari semalam. Kemudian saya turun menemui Musa ’alaihis salam. Lalu dia bertanya: “Apa yang diwajibkan Tuhanmu atas ummatmu?”. Saya menjawab: “50 shalat”. Dia berkata: “Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan, karena sesungguhnya ummatmu tidak akan mampu mengerjakannya. Sesungguhnya saya telah menguji dan mencoba Bani Isra`il”. Beliau bersabda :“Maka sayapun kembali kepada Tuhanku seraya berkata: “Wahai Tuhanku, ringankanlah untuk ummatku”. Maka dikurangi dariku 5 shalat. Kemudian saya kembali kepada Musa dan berkata:“Allah mengurangi untukku 5 shalat”. Dia berkata:“Sesungguhnya ummatmu tidak akan mampu mengerjakannya, maka kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan”. Maka terus menerus saya pulang balik antara Tuhanku Tabaraka wa Ta’ala dan Musa ‘alaihis salaam, sampai pada akhirnya Allah berfirman:“Wahai Muhammad, sesungguhnya ini adalah 5 shalat sehari semalam, setiap shalat (pahalanya) 10, maka semuanya 50 shalat. Barangsiapa yang meniatkan kejelekan lalu dia tidak mengerjakannya, maka tidak ditulis (dosa baginya) sedikitpun. Jika dia mengerjakannya, maka ditulis(baginya) satu kejelekan”. Kemudian saya turun sampai saya bertemu dengan Musa’alaihis salaam seraya aku ceritakan hal ini kepadanya. Dia berkata: “Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan”, maka sayapun berkata: “Sungguh saya telah kembali kepada Tuhanku sampai sayapun malu kepada-Nya”. (H.R Muslim 162)

Untuk lebih lengkapnya, silahkan merujuk ke kitab Shahih Bukhari hadits nomor 2968 dan 3598 dan Shahih Muslim nomor 162-168 dan juga kitab-kitab hadits lainnya yang menyebutkan kisah ini. Terdapat pula tambahan riwayat tentang kisah ini yang tidak disebutkan dalam hadits di atas.


Sumber: muslim.or.id

Senin, 05 Februari 2024

Soal latihan PAI kelas 6 SD

Soal pilihan ganda !

1. Alam barzah disebut juga alam...

A. Alam fana
B. Kubur
C. Dunia
D. Alam akhirat

2. Yang bertugas meniup sangkakala pada hari kiamat adalah malaikat...

A. Isrofil
B. Mungkar
C. Mikail
D. Izroil

3. Yaumul Mizan artinya hari…

A. Tanggung jawab
B. Pembalasan
C. Penimbangan
D. Perkumpulan

4. Kematian seseorang termasuk tanda kiamat...

A. Dahsyat
B. Kecil
C. Akbar
D. Besar

5. Nama kecil Abu Lahab adalah...

A. Abu Tholib
B. Abdul Mutholib
C. Abdul Uzza
D. Abu Bakar

6. Istri Abu Lahab bernama...

A. Ummul Husna
B. Ummul Jamil
C. Ummul kamil
D. Ummul Husni

7. Surat yang menyatakan setiap makhluk yang bernyawa pasti mengalami kematian adalah...

A. Ali-lmron : 189
B. Al-Imron : 184
C. Ali-Imron : 158
D. Ali-lmron : 185

8. Kapan datangnya hari kiamat, yang mengetahui hanyalah...

A. Sahabat
B. Nabi Muhammad SAW
C. Imam Besar
D. Allah SWT

9. Al-Kadzab artinya...

A. Penolong
B. Pandai
C. Bodoh
D. Pembohong

10. Terbitnya matahari dari sebelah barat adalah tanda kiamat...

A. Kecil
B. Kubro
C. Kubur
D. Sugro

11. Manusia akan dikumpulkan Allah SWT di padang...

A. Mizan
B. Arofah
C. Ba'ast
D. Mashar

12. Surat Al-Alaq ayat 1 sampai 5 sebagai tanda...

A. Ada Nabi Adam AS
B. Diangkatnya Muhammad sebagai Nabi
C. Diangkatnya Nabi lsa AS
D. Ada kholiq dan makhluk

13. Yaumul Hisab artinya...

A. Hari penimbangan
B. Hari perniagaan
C. Hari perkumpulan
D. Hari perhitungan

14. Percaya adanya hari kiamat termasuk rukun iman ke...

A. Empat
B. Lima
C. Tiga
D. Enam

15. Gempa bumi termasuk kiamat...

A. Awal
B. Besar
C. Kubro
D. Sugro

Soal Essay I !

1. Kiamat terdiri dari dua macam yaitu...

2. Agar terhindar dari api neraka manusia harus…

3. Sebutkan 2 orang paman Nabi Muhammad Saw yang selalu menghalangi Nabi Saw berdakwah!

4. Tuliskan terjemah surat Al-Alaq ayat 2

5. Hari perhitungan amal disebut...

Soal Essay II !


1. Perhatikan narasi berikut!


Ismail adalah siswa kelas VI SDI Al-Ihsan. Setiap bertemu dengan guru, Ismail selalu mencium tangan dan mengucapkan salam. Hal tersebut sudah mennjadi kebiasaan yang dilakukan Ismail sejak lama.

Sikap Ismail pada narasi tersebut mencerminkan perilaku ….


2. Perhatikan narasi berikut!

Siswa kelas VI A mengadakan rapat persiapan kegiatan Ramadan. Banyak pendapat yang dikemukakan oleh anggota kelas. Pendapat antar satu dengan yang lainnya berbeda-beda.

Sebagai ketua kelas, Ahmad memberikan kesempatan setiap anggota yang ingin menyampaikan pendapat. Sikap yang ditunjukkan Ahmad mencerminkan sikap ...


3. Sikap kehati-hatian dalam menggunakan dan membelanjakan sesuatu, baik dalam bentuk uang, barang, tenaga, pikiran, dan waktu guna memenuhi kebutuhan merupakan arti dari sikap ...


4. Perhatikan narasi berikut!

Ahmad dan Dika adalah teman sekelas. Ahmad adalah seorang siswa yang beragama islam, sedangkan Dika beragama Kristen. Pada suatu hari sepulang sekolah, Ahmad bermain ke rumah Dika. Ketika azan Zuhur berkumandang, Dika mempersilahkan Ahmad untuk salat. Ahmad pun pergi ke masjid untuk melaksanakan salat zuhur.


Sikap Dika dalam narasi tersebut mencerminkan sikap .... kepada sesama teman


5. Suatu proses di mana seseorang merasa tertarik kepada pihak lain, sehingga mampu merasakan apa yang dialami, dilakukan, serta diderita orang lain merupakan pengertian dari sikap ....


6. Istinsyak termasuk salah satu perkara yang sunnah di dalam wudhu’ arti dari kata istinsyak adalah …. 


7. Perhatikan gambar berikut!


Bacaan gerakan salat pada gambar tersebut adalah ….


8. Perhatikan narasi berikut!

Pak Ahmad merupakan pedagang sembako, sejak awal bulan ramadan dia sudah menyiapkan dan memilih beras yang terbaik untuk dijadikan alat pembayaran zakat. Pak Ahmad mempunyai 1 istri dan 3 anak laki-laki, 2 anak perempuan dan ibu kandung. Pembayaran zakat tiap jiwa menggunakan bahan pokok beras. Kemudian pak Ahmad mendatangi amil zakat di masjid untuk membayar.


Jumlah zakat yang harus dikeluarkan Pak Ahmad adalah ........ Liter beras


9. Perhatikan kisah berikut!

Nabi Adam a.s. dan Siti Hawa ketika berada di surga diberikan kenikmatan yang luar biasa. Semua yang ada di surga boleh dimakan kecuali satu yang dilarang yaitu jangan mendekati buah khuldi, akan tetapi Nabi Adam a.s. dan Siti Hawa memakan buah khuldi itu atas bujuk rayuan setan. Sehingga Nabi Adam a.s. dan Siti Hawa diturunkan ke bumi oleh Allah  Swt.  Nabi  Adam  a.s.  dan  Siti  Hawa  menyesalinya  dan  bermunajat,  bertaubat kepada Allah Swt. atas apa yang telah dilakukannya.


Dari kisah tersebut, sikap keteladanan Nabi Adam a.s. adalah ….


10. Perhatikan kisah berikut!

Nabi Ibrahim a.s. bermimpi menyembelih putranya Ismail, Ia meyakini mimpinya itu adalah   perintah   Allah SWT. Maka   Ia   berbicara   pada   anaknya. “Wahai   anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu?” Ismail    menjawab, “Wahai    ayahku,    kerjakanlah    apa    yang diperintahkan kepadamu; Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.


Dari kisah tersebut, sikap keteladanan Nabi Ismail a.s. adalah ….

Essay III !

  1. Perhatikan deskripsi berikut!

Zakat fitrah adalah mengeluarkan beras atau bahan makanan pokok lainnya. Beras atau bahan makanan pokok yang sudah terkumpul tersebut aka dibagikan oleh amil zakat (petugas pengumpul zakat). Kepada orang-orang yang tidak mampu.

Banyaknya bahan makan pokok yang dikeluarkan untuk zakat fitrah adalah ..........


  1. Perhatikan narasi berikut!

Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Kepemimpinan umat islam berpindah kepada Khulafaur Rasyidin. Arti dari Khulaur Rasyidin adalah pengganti tugas-tugas Nabi Muhammad SAW. Khulafaur Rasyidin berjumlah 4.

Khalifah pertama dari Khulafaur Rasyidin bernama ...............


  1. Perhatikan narasi berikut!

Syauqi tidak mau menyontek ketika ulangan, walaupun tidak ada yang mengawasinya. Ia meyakini bahwa ada malaikat yang selalu mengawasi dan mencatat semua perbuatannya. Malaikat yang dimaksud adalah malaikat ..................


  1. Isilah Nama kitab yang sesuai dengan nabi yang menerimanya !

No

Nama Rasul

Nama Kitab

1

Nabi Musa a.s.

…………….

2

Nabi Isa a.s.

…………….

3

Nabi Daud a.s.

…………….

4

Nabi Muhammad Saw.

…………….


  1. Perhatikan narasi berikut!

Sejak awal 2019 sampai saat ini 2022 cukup banyak orang dinyatakan positif Covid 19. Mereka banyak yang diisolasi dan berobat di rumah sakit. Ada yang sembuh setelah berobat, ada juga yang meninggal dunia padahal sudah mendapat pengobatan yang tepat.

Sikap beriman kepada qada dan qadar Allah merupakan Rukun Iman yang ke …………


  1. Perhatikan ilustrasi berikut!

Hakim adalah siswa muslim kelas 6. Rumah Hakim berdekatan dengan salah satu teman sekolahnya yang non muslim. Dalam kesehariannya, mereka berdua selalu bermain dan belajar bersama. Mereka berdua berteman dengan baik.


Dalam hal ibadah, perilaku yang sesuai yang harus ditunjukkan oleh Hakim dan temannya berdasarkan pengamalan Q.S. al-Kafirun adalah ………………… 


  1. Perhatikan pernyataan berikut!

  1. Bertambah yakin dengan kebesaran dan kekuasan Allah Swt.

  2. Selalu menghindari perbuatan yang dilarang oleh Allah Swt.

  3. Bertambah semangat dalam beribadah dan belajar

  4. Tidak menunda-nunda melakukan amal kebaikan

Pernyataan tersebut merupakan hikmah beriman kepada …………………


  1. Perhatikan narasi berikut!

Orang tua adalah orang yang telah melahirkan dan membesarkan kita dengan tulus dan penuh kasih sayang. Mereka merawat, menjaga, dan mendidik kita saat masih kecil hingga saat ini. Kasih sayang mereka kepada kita tanpa batas. Kebaikan mereka kepada kita sangatlah banyak dan tidak terhitung jumlahnya.


Berdasarkan narasi tersebut, perilaku yang harus kita lakukan terhadap orang tua adalah …………………


  1. Perhatikan deskripsi berikut!

Setiap tahun pada bulan suci Ramadan, umat Islam melaksanakan ibadah salat sunah tarawih, baik sendiri maupun berjamaah. salat tarawih dilaksanakan sesuai dengan tata cara yang benar karena memiliki keutamaan.


Jumlah rakaat dalam salat tarawih terdapat perbedaan, jumlah rakaat tersebut adalah …………………


  1. Perhatikan kisah berikut dengan teliti!

Nabi Daud as adalah ayah dari Nabi Sulaiman as., selain sebagai rasul beliau juga diangkat sebagai raja oleh Bani Israil. Nabi Daud memiliki kekuatan yang teguh dalam beribadah, bila malam hari digunakan untuk beribadah dan saat siang hari waktunya untuk melayani rakyatnya sehingga hidup dalam kemakmuran. Selain senang bertasbih, Nabi Daud as juga mempunyai kebiasaan yang patut kita teladani.

Keteladanan yang dapat diambil dari kisah tersebut adalah …………………


  1. Perhatikan narasi berikut!

Dalam Q.S. an-Nasr dijelaskan bahwa pertolongan Allah Swt. akan datang kepada umat nabi Muhammad Saw. Selain itu dalam Q.S. an-Nasr juga terdapat perintah Allah Swt. untuk selalu mensucikan Allah Swt. dan memohon ampun kepada Allah Swt.

Tuliskan 3 perilaku yang sesuai dengan pengamalan Q.S. an-Nasr tersebut!


  1. Perhatikan narasi berikut!

Perilaku hidup bersih dan sehat adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran untuk menjaga kesehatan dirinya maupun orang lain. Banyak upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan diri.

Tuliskan 3 contoh perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari!


  1. Perhatikan deskripsi berikut!

Setiap hari Jum’at, SDI Al-Amin mengadakan kegiatan tadarus al-Qur’an dan dilanjutkan dengan pengumpulan amal ,infak dan sedekah untuk kegiatan sosial. Beberapa siswa yang kurang mampu tidak dapat berpartisipasi.

Tuliskan perilaku yang harus dilakukan dalam kondisi tersebut!


  1. Perhatikan narasi berikut!

Infak dan sedekah termasuk ibadah sosial yang diperintahkan dalam Islam. Orang-orang yang berinfak dan bersedekah dijanjikan pahala besar di sisi Allah Swt. Secara istilah, infak adalah ibadah sosial yang dilakukan dengan suka rela serta diberikan dalam bentuk harta untuk kemaslahatan umat. Sedangkan sedekah adalah ibadah sosial yang dilakukan dengan suka rela, baik itu pemberian materi atau non materi, seperti tindakan menolong, tersenyum, dan lain sebagainya.


Tuliskan 3 manfaat infak dalam kehidupan sehari-hari! 


  1. Perhatikan narasi berikut!

Luqmanul Hakim merupakan salah seorang hamba Allah yang salih yang diabadikan dalam al-Qur’an. Dalam al-Qur’an surah Luqman Allah Swt menjelaskan tentang nasehat-nasehat yang dilakukan oleh Lukman terhadap putranya. 


Tuliskan 3 nasihat Lukman kepada putranya yang  patut kita diteladani! 


Senin, 15 Januari 2024

Surah Al-Kafirun

Surah Al-Kafirun dalam kehidupan kita

Pengantar Surah Al-Kafirun 

Surah Al-Kafirun adalah surah ke-109 dalam Al-Qur'an, dan memegang maknamendalam dalam ajaran Islam. Surah ini terdiri dari enam ayat dan secara khusus menanggapi penolakan orang-orang musyrik terhadap ajaran Islam. Dalam pengantar ini, kita akan membahas latar belakang dan konteks seputar pengungkapan surah ini.

Tafsir Ayat Pertama

Ayat pertama surah ini mengungkapkan ketegasan Islam terhadap kepercayaan orang-orang kafir. Dalam tafsir ini, kita akan merinci makna mendalam ayat pertama dan bagaimana pesan ini relevan dalam konteks kehidupan sehari-hari kita. Mari kita menjelajahi kebijaksanaan yang terkandung dalam kata-kata ini.

Pesan Universal 

Surah Al-Kafirun mengandung pesan universal tentang toleransi dan keberagaman. Ayat-ayatnya memberikan pengajaran tentang bagaimana berinteraksi dengan mereka yang memiliki keyakinan berbeda. Dalam segmen ini, kita akan menggali makna universal surah ini dan bagaimana kita dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan kita.

Pembacaan dan Arti 

Penting untuk memahami bacaan surah ini secara benar dan mengerti artinya. Dalam segmen ini, kita akan membaca bersama-sama surah Al-Kafirun dan merinci makna setiap ayatnya. Mari kita nikmati keindahan kata-kata Al-Qur'an dan meresapi kedalaman pesan yang terkandung di dalamnya.

Relevansi Surah Al-Kafirun di Era Modern 

Meskipun diturunkan lebih dari 1400 tahun yang lalu, surah ini memiliki relevansi yang luar biasa di era modern. Kita akan membahas bagaimana nilai-nilai yang terkandung dalam surah ini dapat membimbing kita dalam menghadapi tantangan dan kompleksitas zaman sekarang.

Kesimpulan 

Itulah pembahasan kita mengenai Surah Al-Kafirun. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Terima kasih telah menyimak.



Senin, 11 Desember 2023

Beriman kepada Qada dan Qadar

Iman kepada Qada dan Qadar

beriman kepada qada dan qadar mempunyai arti khusus dalam iman Islam.
Berikut rincian arti dan cara penggunaannya:

1. Qada : Ini mengacu pada peristiwa yang telah ditentukan, ditetapkan, dan tidak dapat diubah yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.. Qada mencakup kejadian baik dan buruk, dan tidak ada yang bisa dilakukan seseorang untuk mengubahnya.

2. Qadar : Qadar, sebaliknya, mengacu pada kedaulatan ilahi Allah atas semua peristiwa, baik dan buruk. Hal ini menyiratkan bahwa meskipun qada menunjukkan sifat peristiwa yang telah ditentukan, qadar menandakan kendali Allah atas peristiwa tersebut . Qadar atau takdir pada hakekatnya merupakan pelaksanaan dari ketentuan Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT. dalam Q.S. Al-Hadid/57;22 berikut:

 مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْرَاَهَاۗ اِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌۖ ۝٢٢

Artinya : Tidak ada bencana (apa pun) yang menimpa di bumi dan tidak (juga yang menimpa) dirimu, kecuali telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sesungguhnya hal itu mudah bagi Allah.

Jadi, ketika seorang Muslim mengucapkan “beriman kepada qada dan qadar”, itu berarti mereka menerima dan tunduk pada kehendak Allah sehubungan dengan qada dan qadar. Penerimaan ini mencakup keyakinan bahwa Allah berkuasa penuh atas segala peristiwa, baik buruk, dan bahwa manusia tidak mempunyai kuasa untuk mengubah peristiwa tersebut.

Inilah cara Anda dapat menerapkan pengetahuan ini:

  • Jika Anda bertemu dengan seorang Muslim yang mengucapkan "beriman kepada qada dan qadar", Anda harus memahami bahwa mereka mengungkapkan keimanan dan ketundukan mereka kepada Allah.
  • Anda harus menghormati keyakinan mereka dan menghindari upaya mengubah pikiran mereka tentang qada dan qadar, karena ini adalah prinsip inti iman mereka.
  • Jika Anda memiliki pertanyaan tentang qada dan qadar, Anda dapat melakukan dialog yang saling menghormati dengan umat Islam, namun ingatlah bahwa mereka mungkin tidak dapat memberikan jawaban pasti karena konsep-konsep ini berakar kuat dalam teologi Islam.

Takdir itu sendiri dibagi atas dua hal, yaitu takdir mubram dan takdir muallaq:

1. Takdir Mubram

Takdir mubram ialah takdir atau ketetapan Allah yang tidak dapat diubah atau tidak dapat diubah oleh siapa pun. Contoh-contoh takdir mubram, antara lain, sebagai berikut:

a. Setiap makhluk pasti akan mengalami mati atau seseorang pasti hanya punya satu ibu kandung. Firman Allah Swt.


كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۖ

Artinya: “tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Q.S. Ali Imran/ 3: 185

b. Manusia pasti mempunyai akal, pikiran, dan perasaan.

c. Di alam semesta ini setiap benda bergerak menurut sunatullah.

Artinya, segala sesuatu berjalan menurut hukum kekuatan, ukuran, sebab, dan akibat yang telah digariskan oleh Allah. Kayu mempunyai kemampuan berbeda dengan besi. Kekuatan tenaga manusia berbeda dibandingkan dengan gajah, matahari, bulan, bintang, dan planet-planet hingga benda-benda yang terkecil bergerak sesuai dengan garisnya, dan waktu tak pernah berhenti.

2. Takdir Muallaq

Takdir muallaq ialah takdir yang masih dapat diubah melalui usaha manusia. Setiap hamba diberi peluang atau kesempatan oleh Allah untuk berusaha mengubah keadaan dirinya menjadi lebih baik. Firman Allah Swt.

اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوۡا مَا بِاَنۡفُسِهِمۡؕ


Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mau mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Q.S. Ar-Rad/ 13: 11.

Hikmah beriman kepada Qada dan Qadar.

  • Meningkatkan Iman dan Kepercayaan : Berusaha memahami dan menerima bahwa segala sesuatu yang terjadi, baik buruknya, adalah bagian dari rencana Allah. Sadarilah bahwa ketetapan-Nya mencakup peristiwa-peristiwa baik dan buruk, dan bahwa Dia telah memberi kita kemampuan untuk memilih bagaimana menanggapinya .
  • Meningkatkan Pengetahuan dan Pemahaman : Berusaha memahami dan menerima ajaran dan prinsip Islam terkait Qada dan Qadar. Hal ini mencakup pemahaman konsep kehendak bebas dan kaitannya dengan ketetapan Tuhan 
  • Menambah Hikmah dan Wawasan : Menerapkan hikmah dan wawasan dalam menerima dan memahami rencana Ilahi. Hal ini mencakup kesadaran akan ketetapan ilahi, sekaligus mengakui bahwa kita mempunyai kehendak bebas untuk menanggapinya 
  • Meningkatkan Optimisme dan Sabar : Menumbuhkan pandangan positif dan mengamalkan sabr (sabar). Artinya menerima ketetapan Allah dengan optimis dan sabar, mengetahui bahwa segala sesuatu terjadi karena suatu alasan dan pada akhirnya akan membawa kebaikan